6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar

6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar - Hallo sahabat LOVE4RAG, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel perkebunan, Artikel sayuran, Artikel tanaman, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar
link : 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar

Baca juga


6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar

Selain sawi putih (sawi jabung), sawi keriting, sawi hijau, sawi huma, satu lagi jenis sawi yang cukup bersahabat bagi pengecap masyarakat Indonesia, yakni sawi bakso atau caisim yang juga sering disebut dengan sawi Cina. Saat ini, sawi tersebut sudah banyak dijual di pasar-pasar.

Caisim mempunyai tangkai daun yang panjang, warnanya putih kehijauan, bentuknya langsing, berdaun lebar memanjang serta tipis. Rasa sayur yang satu ini renyah bercampur sedikit rasa pahit. Oleh masyarakat diolah menjadi aneka macam jenis masakan, utamanya dicampur dengan bakso serta mie ayam.


Caisim sanggup tumbuh di aneka macam tempat, namun hasil yang terbaik akan didapat kalau dibudidayakan di dataran tinggi, yakni mulai dari ketinggian 5 - 1.200 meter di atas permukaan laut. Karena tahan terhadap air hujan, caisim sanggup di tanam sepanjang tahun, dan pertumbuhannya akan lebih cepat kalau ditanam di tempat yang lembab.

Meski tahan terhadap air hujan, namun caisim tidak suka pada air yang menggenang. Karena itu, waktu yang cocok untuk menanam sawi bakso ini ialah pada tamat animo penghujan. Ditanam di atas tanah yang gembur, subur, mempunyai pembuangan air yang baik, mengandung humus yang cukup, serta mempunyai derajat keasaman (pH) tanah antara pH 6 hingga pH 7.

Teknik dan cara menanam Caisim yang benar ialah :

1. PEMBENIHAN

Sebagaimana jenis tumbuhan yang lain, benih ialah faktor penentu awal keberhasilan budidaya caisim. Benih caisim yang berbentuk bulat, kecil, agak keras, berwarna kehitaman dan mempunyai permukaannya licin mengkilap harus mempunyai kualitas yang baik sebelum dijadikan bibit. Untuk memastikan kualitas benih tersebut baik, kemasan benih harus terbuat dari aluminium foil dengan bentuk kemasan yang masih utuh. Untuk benih yang berasal dari penanaman, pastikan benih tersebut berumur lebih dari 70 hari dan disimpan tidak lebih dari 3 tahun. Untuk setiap hektar lahan tanam, benih caisim yang diperlukan sebanyak 750 gram.

2. PERSIAPAN LAHAN

Sebelum ditanami Caisim, lahan harus dalam kondisi higienis dari aneka macam macam flora gulma serta rumput liar. Tanah juga harus gembur dengan cara mencangkul atau membajaknya. Setelah persiapan awal pembuatan lahan selesai, maka tahap persiapan lahan dilanjutkan dengan beberapa tahap dibawah ini;

a. Membuat bedengan

Buatlah bedengan berukuran lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Antara bedengan yang satu dengan yang lain, pisahkan dengan parit selebar 40 cm.

b. Menebar Pupuk

Taburkanlah pupuk organik atau pupuk sangkar di atas bedengan dengan takaran 100kg/ha, dan aduk hingga rata. Biarkan selama 5 hari sebelum lahan siap ditanami.

c. Mengukur dan menstabilkan kadar keasaman tanah

Untuk tempat yang mempunyai pH terlalu rendah (asam), lakukan pengapuran untuk menaikkan derajat keasaman tanah, sekitar 2 hingga 4 ahad sebelum proses penanaman. Sementara untuk jenis kapur yang digunakan ialah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

3. PEMBIBITAN.

Selama proses pengolahan tanah untuk penanaman, kita bisa melakukannya bersamaan dengan pembibitan. Tujuannya selain untuk efisiensi waktu, juga biar benih sanggup lebih cepat melaksanakan pembiasaan dengan lingkungannya. Untuk pembibitan ini, bedengan yang diperlukan berukuran lebar 80 – 120 cm, panjang 1 – 3 meter, dan tinggi 20 – 30 cm. Taburkan pupuk sangkar yang ditambah dengan 20 gram urea, 7,5 gram Kcl, dan 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.. di atas bedengan pembibitan, dua ahad sebelum ditaburkannya benih.

Untuk teknik dalam melaksanakan pembibitan, caranya dengan menaburkan benih kemudian menutupinya dengan tanah setebal 1 – 2 cm, sebelum jadinya disiram memakai sprayer. Dalam kurun waktu 3 – 5 hari, benih yang tadi disebar akan mulai kelihatan tumbuh.

4. PENANAMAN.

Bedengan untuk lahan penanaman dibentuk dengan ukuran: lebar 120 cm, tinggi 20 – 30 cm, dan panjang sesuai dengan ukuran petak lahan. Sementara jarak antar bedeng sejauh 30 cm. Lakukan pemupukan pada bedengan tersebut seminggu sebelum penanaman, dan untuk setiap satu hektar lahan diperlukan 3 – 5 ton pupuk kandang, 40 kg TSP serta 15 kg Kcl.

Setelah semuanya siap, lakukan penanaman dengan memperhatikan jarak tanam dalam bedengan. Pilih bibit yang baik dan pindahkan bibit tersebut dengan hati-hati ke dalam lubang berukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

5. PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan, terdapat bebera poin yang harus dilakukan biar pertumbuhan Caisim menjadi maksimal, beberapa pecahan perawatan tersebut ibarat ;

a. Penyiraman

proses penyiraman harus senantiasa diperhatikan. Penyiraman itu sendiri sangat tergantung pada musim. Jika pada animo penghujan air yang turun dirasa berlebih, maka harus dilakukan pengurangan air, begitu juga sebaliknya, pada ketika animo kemarau, air yang disiramkan juga harus ditambah. Sementara untuk cuaca yang normal, penyiraman hanya dilakukan sehari sekali, yakni pada pagi atau sore hari.

b. Penjarangan dan penyulaman

Penjarangan dan penyulaman juga harus dilakukan selama masa pemeliharaan, yakni dengan mencabut gulma dan tumbuhan yang tumbuh terlalu rapat, serta mengganti tumbuhan yang rusak atau mati dengan tumbuhan yang baru. Penjarangan dilakukan sesudah 2 ahad dari masa tanam, sedang penyulaman dilakukan 2 – 4 kali selama masa penanaman, diubahsuaikan dengan keberadaan gulma pada bedengan. Selama masa pemeliharaan harus pula dilakukan pemupukan tambahan, yakni 3 ahad sesudah masa tanam, dengan memakai 20 kg urea untuk setiap hektar lahan.

6. PANEN DAN PASCA PANEN.

Caisim sudah sanggup dipanen sesudah 20 hari semenjak bibit dipindahkan dari lahan penyemaian atau 40 hari kalau dihitung dari awal, dan paling usang 70 hari. Untuk memanennya, bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan memotong pangkal batang dengan pisau tajam atau mencabut seluruh tumbuhan berikut akarnya. Hindari jangan hingga terlambat dalam melaksanakan pemanenan, alasannya sanggup mengakibatkan caisim cepat berbunga.

Setelah dipanen, letakkan caisim di tempat yang teduh dan diberi percikan air biar tidak gampang layu. Jangan menyimpan caisim terlalu lama, alasannya penyimpanan di suhu ruang hanya bisa membuatnya bertahan 1-2 hari saja. Tapi kalau diletakkan di dalam kulkas serta dibalut dengan kertas koran atau kantong plastic, caisim sanggup bertahan hingga 1 minggu. 


Demikianlah Artikel 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar

Sekianlah artikel 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 6 Cara Gampang Budidaya Caisim Dengan Benar dengan alamat link http://love4rag.blogspot.com/2020/07/6-cara-gampang-budidaya-caisim-dengan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel