7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal

7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal - Hallo sahabat LOVE4RAG, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cara menanam, Artikel perkebunan, Artikel sawi putih, Artikel sayuran, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal
link : 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal

Baca juga


7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal

Petsai atau yang kita kenal dengan sawi putih yaitu tumbuhan sayuran daun dari keluarga Cruciferae (kubis-kubisan). Tanaman dengan nilai hemat tinggi ini konon berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan sudah dibudidayakan semenjak 2.500 tahun yang lalu. Sawi putih/Petsai yaitu tumbuhan sayuran yang mempunyai rasa yummy dan sumber vitamin A, vitamin B dan vitamin C.

Untuk membudidayakan sawi putih, ada sejumlah persyaratan yang harus diperhatikan, yakni: kondisi iklim, kelembaban udara, curah hujan, dan kondisi tanah. Iklim atau suhu yang cocok untuk budidaya sawi putih berkisar antara 19°C - 21°C, dengan Kelembaban udara berkisar antara 80% - 90%, curah hujan 1000-1500 mm/tahun, dan kondisi permukaan tanah mempunyai ketinggian 1000 m.



 Jika persyaratan tersebut kurang dipenuhi, sawi putih/petsai memang masih sanggup tumbuh namun tidak sanggup tumbuh dengan sempurna, dengan menampakan beberapa ciri menyerupai tumbuhan tidak subur, kualitas daun jelek, dan kalau penanaman ditujukan untuk pembenihan, maka hasil produksi biji kualitasnya rendah.

Selain persyaratan dasar sebagaimana tersebut di atas, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam bercocok tanam sawi putih, juga harus memperhatikan teknik dan cara menanam sawi putih yang baik, menyerupai di bawah ini:

1. Penyiapan Bibit

a. Persemaian Benih

Untuk setiap hektar lahan, diharapkan benih sekitar 200-250 g. Pembenihan dilakukan dengan menyiapkan media semai berupa tanah yang dicampur pupuk sangkar matang dengan perbandingan 3:1 atau 2:1. Media semai tersebut selanjutnya disaring menggunakan ayakan pasir dan dimasukkan ke dalam bumbungan semai, yakni semacam polibag yang terbuat dari daun pisang. Untuk setiap hektar lahan diharapkan bumbungan persemaian sebanyak 34.000-35.000 buah .

Langkah berikutnya yaitu menyiapkan bedengan sebagai daerah persemaian dengan lebar 100 cm dan tinggi 15-20 cm. Bedengan tersebut dilengkapi dengan pembatas di sisi-sisinya yang terbuat dari bilah bambu atau kayu. Agar jauh dari gangguan hewan peliharaan dan gampang diawasi, daerah persemaian juga harus terbuka.

Siramlah media semai hingga di dasar bumbungan biar kondisinya lembab, sehari sebelum penanaman benih. Benih kemudian ditanam satu per satu secara berurutan di tengah media. Penanaman dilakukan dari ujung ke ujung biar tidak ada yang terlewat. Setelah benih ditanam, timbunlah permukaan media bumbungan menggunakan media semai setebal 0,5 cm. Gunakan karung, daun pisang, atau plastik untuk menutup bedengan persemaian selama 3-4 hari hingga benih tampak mulai berkecambah.

b. Perawatan Semaian

Setelah benih mulai tampak berkecambah, bukalah epilog bedengan dan siram secara rutin guna menjaga kelembaban media semaian. Apabila diketahui ada serangan penyakit dumping off (bibit rebah alasannya yaitu adanya bercak berair di pangkal batang), semprotlah dengan menggunakan fungisida benlate berdosis 1 g/liter air atau orthocide berdosis 3 g/liter air. Setelah umur 18-20 hari atau sehabis tumbuh daun sejati 2 lembar, tanam bibit di lahan.

2. Pengolahan Lahan

Gemburkan tanah yang akan ditanami dengan menggunakan cangkul, biar tanah menjadi remah sehingga aerasi sanggup berjalan baik dan zat-zat beracun akan hilang. Hilangkan gulma atau rumput-rumputan, utamanya akar alang-alang, biar akar-akar tumbuhan sawi putih sanggup tumbuh bebas tanpa persaingan dalam memperebutkan unsur hara dengan gulma.

Lakukan pengapuran kalau pH tanah kurang dari 5,0, minimal 1 ton untuk setiap hektar. Guna membalik dan memecah agregat tanah, pencangkulan atau pembajakan tanah perlu untuk dilakukan.

3. Pemupukan

Jenis pupuk yang diberikan untuk tumbuhan sawi putih yaitu pupuk sangkar atau kompos. Fungsinya yaitu sebagai penyedia hara organik guna memperbaiki struktur tanah, serta menahan air yang ada di dalam tanah. Jika dibutuhkan, sanggup pula ditambah dengan pupuk buatan berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

4. Penanaman

Dalam proses penanaman, terlebih dahulu dibentuk lubang tanam sedalam cangkul atau berukuran 30 x 30 x 30 cm, dengan jarak tanam 50 x 60 cm. Waktu yang baik untuk penanaman pada pagi atau sore hari. Bibit yang segar dan sehat, selanjutnya ditanam pada lubang tanam. Setelah ditanam, masukkan tanah halus sedikit demi sedikit, kemudian tekan dengan perlahan tanah tersebut biar benih bangun tegak. Siram bibit yang sudah ditanam tadi dengan menggunakan air hingga benar-benar basah.

5. Pemupukan Susulan

Selama masa pertumbuhan tanaman, lakukan pemupukan susulan sebanyak 2 kal, yakni pada waktu tumbuhan sawi putih/petsai berumur 2 ahad dan 4 minggu. Pemberian pupuk dilakukan dengan melingkari tajuk tanam sejauh 15-20 cm sedalam 10-15 cm. Perkiraan takaran yang digunakan untuk setiap satu hektar lahan yaitu 54 kg urea,117 kg ZA, dan 56 kg KCL.

6. Pemeliharaan

a. Penjarangan dan penyulaman

Penjarangan hanya dilakukan ketika tumbuhan berumur 10-15 hari. Karena umur tumbuhan yang pendek, yakni 2-3 bulan, penyulaman hampir tidak dilakukan. Namun demikian, Jika ada tumbuhan yang mati, harus segera diganti dengan bibit yang baru.

b. Sanitasi Lahan

Sanitasi lahan dilakukan 1-2 kali sebelum pemupukan, yakni pada waktu tumbuhan berumur 2 dan 4 minggu. Sanitasi lahan harus dilakukan dengan hati-hati alasannya yaitu sanggup merusak sistem perakaran tanaman.
 
c. Pengairan

Pengairan atau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan. Waktu penyiraman yang baik yaitu pada pagi hari atau sore hari.

d. Penyemprotan Pestisida

Sebelum hama menyerang tanaman, lakukan penyemprotan pestisida. Penyemprotan sanggup juga dilakukan secara rutin setiap 1-2 ahad sekali. Untuk takaran pestisida yang digunakan, tergantung dari tingkat populasi hama.

7. Panen dan Pascapanen

Sawi putih/Petsai yang telah berumur 25-65 hari (tergantung varietas) sudah siap untuk dipanen. Sawi putih/Petsai yang siap panen ini mempunyai ciri-ciri: krop kompak dan berukuran besar. Cara memanen sawi putih/petsai dilakukan dengan memotong cuilan batang di atas tanah menggunakan pisau tajam. Tanaman yang baik sanggup berproduksi 2-3 kg pertanaman.

Hasil panen tersebut selanjutnya dikumpulkan di daerah yang teduh dan terlindung dari hujan serta panas.

Baca Juga : 6 cara budidaya cabe rawit yang efisien dan efektif untuk hasil yang menguntukngkan


Demikianlah Artikel 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal

Sekianlah artikel 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 7 Langkah Gampang Budidaya Tanaman Sawi Putih Untuk Hasil Yang Maksimal dengan alamat link http://love4rag.blogspot.com/2020/08/7-langkah-gampang-budidaya-tanaman-sawi.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel